21 Mei 2015

MENAGIH JANJI REFORMASI







Oleh : VERDI DWIANSYAH


Pada tanggal 21 Mei 1998 Presiden Soeharto menyatakan berhenti dari jabatan sebagai Presiden setelah memangku jabatan selama 32 tahun memimpin Republik Indonesia, adalah Gerakan Reformasi 1998 yang di motori oleh Mahasiswa, pemuda, dan berbagai komponen Bangsa dalam setiap penjuru Tanah Air telah mengambil peran sebagai satu kekuatan menggulingkan puncak kekuasaan Rezim Orde Baru yang dikenal dengan Kepemimpinan dan sistem pemerintahan yang otoriter.
Semangat Reformasi memberikan angin segar serta harapan besar bagi lahirnya sebuah sistem penyelenggaraan Negara yang lebih baik berbagai tuntutan di suarakan untuk pembenahan terhadap sistem pemerintahan sebelumnya yakni pada masa pemerintahan orde baru yang dianggap tidak ideal menuju sistem yang lebih baik pada masa Reformasi sehingga diharapkan dapat menciptakan good Governance. Diantara Tuntutan reformasi yang di gaungkan tersebut antara lain ;
1.      Amandemen Undang-Undang Dasar  Negara Republik Indonesia Tahun 1945
2.      Penghapusan Doktrin Dwi Fungsi angkatan bersenjata Republik Indonesia (ABRI)
3.      Penegakan supremasi Hukum, penghormatan hak asasi manusia (HAM), serta pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN)
4.      Desentralisasi dan hubungan yang adil antara pusat dan daerah (Otonomi Daerah)
5.      Mewujudkan kebebasan pers
6.      Mewujudkan kehidupan Demokrasi   
Hari ini tepat 17 tahun sudah Reformasi Bergulir perubahan dari seluruh aspek kehidupan Berbangsa dan bernegara sudah dapat kita rasakan secara nyata, namun yang menjadi pertanyaan besar & intropeksi hari ini adalah apakah kondisi yang dirasakan Bangsa hari ini adalah lebih baik dari masa sebelumnya (orde baru), ataukah jauh dari harapan yang digaungkan pada masa 98 dahulu. Pertanyaan ini tentunya berdasar ketika melihat kondisi Bangsa kita hari ini.
Produk dari Reformasi 98 yang melahirkan sebuah tatanan Demokrasi yang kita rasakan saat ini masih menimbulkan banyak persoalan kompleks yang tidak tahu dimana ujung dan pangkalnya. permasalahan korupsi, apakah sekarang pasca reformasi permasalahan korupsi hilang di Bangsa ini jawabannya adalah tidak yang ada adalah Korupsi Kolusi dan Nepotisme telah menggrogoti seluruh sendi-sendi kehidupan, koruptornya pun beragam dari kelas kecil, menengah sampai kelas atas. Penegakan supermasi hukum hari ini pun masih dipertanyakan telah dibuktikan berapa banyak penegak hukum yang melakukan tindakan penyelewengan terhadap hukum hingga melakukan tindakan melanggar hukum.
Berbicara tentang otonomi daerah pun masih menimbulkan persoalan, hari ini berapa banyak kepala daerah yang ditangkap karena korupsi atas nama kebijakan sebagai pemangku jabatan daerah. Konflik horizontal terhadap pemekaran daerah yang dipolitisasi oleh segelintir orang, belum lagi masalah ketidakharmonisan antar petinggi daerah misalnya antar Gubernur dan Bupati dikarenakan perbedaan dalam memandang suatu kebijakan yang akhirnya tak jarang menimbulkan egosentrisme diri dan lembaga. Ketidakharmonisan antar lembaga beberapakali juga sempat terjadi di TNI dan Polri yang dilakukan oknum-oknumnya yang bertikai dengan masalah dan motif yang berbeda-beda hal ini tidak kita jumpai saat masa Orde baru. Kebebasan pers dan Independensi media dalam era reformasi juga masih menjadi pertanyaan. Ketika Media dan politik hari ini menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan, mayoritas pemilik media adalah para aktor dan tokoh politik. yang menjadi dampak adalah masyarakat dijejali oleh perang berita antar media, penggiringan opini yang memberikan konteks dan konten yang berbeda-beda dari setiap media, media tidak lagi menjadi control of sosial namun ikut menjadi interest group, media sangat berpengaruh dalam menciptakan opini publik hingga dapat membentuk suatu persepsi masyarakat untuk bersikap.
Tentulah permasalahan yang disebutkan ini hanya segelintir dari sekian banyaknya problem yang dihadapi Bangsa kita hari ini. Demokrasi yang kita rasakan hari ini belum banyak memberikan dampak terhadap pembenahan Bangsa ke Arah yang lebih baik, Reformasi 1998 memberikan banyak Pekerjaan Rumah terhadap Bangsa yang masih berkembang ini. Pembenahan terhadap sistem Pendidikan, Budaya ,sosial, politik dan ekonomi haruslah bersinergi agar segenap  Bangsa ini dapat bangkit merasakan buah dari Demokrasi.(yks)


Tidak ada komentar:
Write $type={blogger}

Terimakasih atas partisipasinya

regards

mata reality

TRENDING TOPIK

Pentingnya Organisasi Kepemudaan dalam Membangun Bangsa

Organisasi kepemudaan memiliki peran yang sangat penting dalam membantu pelembagaan kepemudaan dan memperkuat identitas nasional di Indonesi...