06 Desember 2016

Masihkah HMI?




 
Oleh : Benny Putra 
Mata Reality || Himpunan Mahasiswa Islam atau lebih familiar dikenal HMI yang di dalamnya terhimpun mahasiswa-mahasiswa muslim ( yang bukan hanya beragama dan mendalami Islam tetapi menjalankan dan mensyiarkan Islam ), yang didalamnya terhimpun mahasiswa yang mempunyai
tingkat intelektual yang tinggi, wawasan yang luas, kritis, objektif, independen, dan rasional, atau HMI yang dijadikan Harapan Masyarakat Indonesia oleh Jendral Soedirman.
Pada masa Jendral Soedirman itu, HMI dan kadernya berkontribusi besar terhadap NKRI. Kader HMI saat itu berjuang melawan penjajah Republik ini melalui gagasan, pemikiran, bahkan sampai ikut berperang angkat senjata demi NKRI. Karena tujuan awal HMI yang pertama ialah mempertahankan NKRI dan mempertinggi derajat bangsa Indonesia dimata dunia. Karena itu Kader HMI saat itu menganggap bahwa mereka sebagai Kader Bangsa.
Kader HMI saat itu Hadir dan berdakwah melalui forum-forum dan mimbar-mimbar masjid sebagai umat Islam yang merasa berkewajiban untuk menegakkan dan mensyiarkan agama Islam, selain sebagai kader HMI yang meneguhkan tujuan awal HMI yang kedua yaitu menegakkan dan mensyiarkan agama Islam. Karena itu Kader HMI saat itu menganggap bahwa mereka sebgai Kader Umat.
Bukan tanpa alasan HMI kokoh berdiri karena nilai-nilai di dalamnya, yang  menyertai dari sikap setiap diri KaderHMI saat itu. Sehingga HMI dipandang sebagai organisasi yang melahirkan generasi penerus bangsa dan melahirkan generasi umat Islam. Wajar saja ketika seorang Jendral Soedirman yang notabenenya non HMI saat itu membela HMI saat ingin dibubarkan dan menyatakan dengan tegas bahwa HMI bukan hanya Himpunan Mahasiswa Islam tetapi Harapan Masyarakat Indonesia.
Lantas pertanyaannya, bagaimana dengan HMI saat ini? Bagaimana Kader HMI saat ini? Dan bagaimana nilai-nilai yang ada di dalam tubuh HMI saat ini? Masih menjadi acuan ber-HMI atau hanya sebagai hafalan singkat yang habis di baca satu malam? Masihkah HMI dibutuhkan masyarakat? Masihkah MHI ada yang membela saat akan dibubarkan ( diluar dari seluruh kader HMI )?
Kader HMI saat ini masih merasa tenang saat Negara ini dijajah dari luar maupun dari bangsanya sendiri! Masih tenang saat sistem pemerintahan di Negara ini kacau balau! Masih merasa tenang ketika melihat Hukum Negara ini tajam kebawah namun tumpul keatas! Dan Kader HMI saat ini  masih dengan bangga menganggap bahwa dirinya Kader Bangsa.
Kader HMI saat ini masih bersantai ria saat umat Islam dipecah belah! Saat islam hanya dijadikan status agama didalam KTP sebagai syarat menjadi warga Negara ini!saat nilai islam tidak lagi menjadi tuntutan dan landasan berkehidupan masyarakat, mahsiswa beragama Islam, dan kader HMI khususnya! Saat forum-forum dan mimbar-mimbar masjid kehilangan pembicara! Kader HMI saat ini masih dengan bangga masih menganggap bahwa dirinya Kader Umat.
Masihkah HMI menjadi waadah utama mahsiswa muslim untuk berproses? Masihkah HMI dan Kadernya menjadi tauladan? Masihkah HMI dan Kadernya meneguhkan kembali tujuan awal berdirinya?
Semuanya menjadi bahan renungan bersama, HMI didirikan sebagai alat perjuangan!
Bukan sebagai organisasi profit, bukan sebagai organisasi penampung pecundang, penakut, pemalas dan tanpa pengorbanan! Mari bersama kita renungkan dan kita kembalikan Ruh HMI bersama-sama!! Tidak besok, tidak pula lusa,tapi Sekarang!!

Tidak ada komentar:
Write $type={blogger}

Terimakasih atas partisipasinya

regards

mata reality

TRENDING TOPIK

Pentingnya Organisasi Kepemudaan dalam Membangun Bangsa

Organisasi kepemudaan memiliki peran yang sangat penting dalam membantu pelembagaan kepemudaan dan memperkuat identitas nasional di Indonesi...