Oleh : Benny Putra
Mata Reality || Himpunan Mahasiswa Islam atau
lebih familiar dikenal HMI yang di dalamnya terhimpun mahasiswa-mahasiswa
muslim ( yang bukan hanya beragama dan mendalami Islam tetapi menjalankan dan
mensyiarkan Islam ), yang didalamnya terhimpun mahasiswa yang mempunyai tingkat intelektual yang tinggi, wawasan yang luas, kritis, objektif, independen, dan rasional, atau HMI yang dijadikan Harapan Masyarakat Indonesia oleh Jendral Soedirman.
Pada masa Jendral Soedirman itu,
HMI dan kadernya berkontribusi besar terhadap NKRI. Kader HMI saat itu berjuang melawan penjajah Republik ini melalui
gagasan, pemikiran, bahkan sampai ikut berperang angkat senjata demi NKRI.
Karena tujuan awal HMI yang pertama ialah mempertahankan NKRI dan mempertinggi
derajat bangsa Indonesia dimata dunia. Karena itu Kader HMI saat itu menganggap bahwa mereka sebagai Kader Bangsa.
Kader HMI saat itu Hadir dan berdakwah melalui forum-forum dan
mimbar-mimbar masjid sebagai umat Islam yang merasa berkewajiban untuk
menegakkan dan mensyiarkan agama Islam, selain sebagai kader HMI yang
meneguhkan tujuan awal HMI yang kedua yaitu menegakkan dan mensyiarkan agama
Islam. Karena itu Kader HMI saat itu
menganggap bahwa mereka sebgai Kader
Umat.
Bukan tanpa alasan HMI kokoh
berdiri karena nilai-nilai di dalamnya, yang
menyertai dari sikap setiap diri KaderHMI
saat itu. Sehingga HMI dipandang sebagai organisasi yang melahirkan
generasi penerus bangsa dan melahirkan generasi umat Islam. Wajar saja ketika
seorang Jendral Soedirman yang notabenenya non HMI saat itu membela HMI saat
ingin dibubarkan dan menyatakan dengan tegas bahwa HMI bukan hanya Himpunan
Mahasiswa Islam tetapi Harapan Masyarakat Indonesia.
Lantas pertanyaannya, bagaimana
dengan HMI saat ini? Bagaimana Kader HMI saat ini? Dan bagaimana nilai-nilai
yang ada di dalam tubuh HMI saat ini? Masih menjadi acuan ber-HMI atau hanya
sebagai hafalan singkat yang habis di baca satu malam? Masihkah HMI dibutuhkan
masyarakat? Masihkah MHI ada yang membela saat akan dibubarkan ( diluar dari
seluruh kader HMI )?
Kader HMI saat ini masih merasa tenang saat Negara ini dijajah dari
luar maupun dari bangsanya sendiri! Masih tenang saat sistem pemerintahan di
Negara ini kacau balau! Masih merasa tenang ketika melihat Hukum Negara ini
tajam kebawah namun tumpul keatas! Dan Kader
HMI saat ini masih dengan bangga
menganggap bahwa dirinya Kader Bangsa.
Kader HMI saat ini masih bersantai ria
saat umat Islam dipecah belah! Saat islam hanya dijadikan status agama didalam
KTP sebagai syarat menjadi warga Negara ini!saat nilai islam tidak lagi menjadi
tuntutan dan landasan berkehidupan masyarakat, mahsiswa beragama Islam, dan
kader HMI khususnya! Saat forum-forum dan mimbar-mimbar masjid kehilangan
pembicara! Kader HMI saat ini masih
dengan bangga masih menganggap bahwa dirinya Kader Umat.
Masihkah HMI
menjadi waadah utama mahsiswa muslim untuk berproses? Masihkah HMI dan Kadernya
menjadi tauladan? Masihkah HMI dan Kadernya meneguhkan kembali tujuan awal
berdirinya?
Semuanya
menjadi bahan renungan bersama, HMI didirikan sebagai alat perjuangan!
Bukan sebagai
organisasi profit, bukan sebagai organisasi penampung pecundang, penakut,
pemalas dan tanpa pengorbanan! Mari bersama kita renungkan dan kita kembalikan
Ruh HMI bersama-sama!! Tidak besok, tidak pula lusa,tapi Sekarang!!
Tidak ada komentar:
Write $type={blogger}Terimakasih atas partisipasinya
regards
mata reality