09 Desember 2016

RESOLUSI KONFLIK TAMBANG BENGKULU


Oleh : HMI Cabang Bengkulu


Mata Reality || Secara umum, proses pertambangan terbagi atas 4 tahapan, yakni tahap pra konstruksi, tahap konstruksi, tahap operasional produksi dan tahap pasca produksi.

11 November 2016

Aksi Peringatan Hari Pahlawan Kelompok CIPAYUNG PLUS.




MATA REALITY || Bengkulu 10 November 2016, bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda kelompok CIPAYUNG yang terdiri dari OKP ( HMI, PMII, PMKRI, GMKI, dan GMNI ) dan BEM se-Kota Bengkulu ( BEM UMB, dan BEM IAIN ) menggelar aksi damai di depan kantor DPRD dan kantor Gubernur yang dilanjutkan dengan upara peringatan di Taman Makam Pahalwan. Dalam orasinya kelompok CIPAYUNG PLUS menuntut pemerintah untuk menindak tegas permasalahan Hak Asasi Manusia ( HAM ), konflik agraria, permasalahan lingkungan, dan pnegakan kode etik dikalangan aparatur Negara. Aksi digelar mulai pukul 10.00 WIB dan berakhir dengan damai pada pukul 13.00 WIB yang kemudian dilanjutkan dengan upacara peringatan Hai Pahlawan di Taman Makam Pahlawan pada pukul 14.30 WIB dan berakhir pada pukul 15.00 WIB. ( Red. )









24 Oktober 2016

PERNYATAAN SIKAP HMI CABANG BENGKULU TERHADAP KASUS WARGA DENGAN PT. DDP DI KABUPATEN MUKOMUKO




Salam sejahtera buat kita semua, saya Niko Ryoza Oscar Ketua Umum HmI Cabang Bengkulu mewakili segenap rekan-rekan dari HmI Cabang Bengkulu, dengan ini mengajak saudara-saudara, adik sanak dan mengajak bapak ibu sekalian untuk turut mendukung agar majelis hakim yang menyidangkan kasus Bapak Poniran dan ibu Manisem di Pengadilan Negeri Arga Makmur Provinsi Bengkulu agar dapat memutus perkara tersebut dengan seadil-adilnya. Bahwasannya dengan perkara tersebut kami melihat ada banyak kejanggalan, salah satunya adalah mengenai objek perkara yang diperkarakan terhadap Bapak Poniran dan Ibu Manisem itu sebanyak 820 Kg Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit, jika dikonversikan harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit saat ini berkisar Rp. 1.200 (seribu dua ratus rupiah), maka nilai jual tandan buah segar tersebut hanya berkisar satu juta rupiah. Kejanggalannya pertama adalah berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Penyesuaian Batasan Tindak Pidana Ringan dan Jumlah Denda dalam KUHP, Pasal 2 ayat (2) untuk perkara pencurian dengan objek perkara dibawah Rp. 2.500.000 (dua juta lima ratus ribu rupiah) itu harus dilakukan dengan acara cepat dan hakim tunggal, namun pada kenyataannya pada kasus Bapak poniran dan Ibu Manisem diselenggarakan dengan acara biasa dan 3 orang majelis hakim. Ini adalah sebuah kesalahan.
Bapak Poniran dan Ibu Manisem telah diduga mengambil tandan buah segar secara berulang-ulang. Pertanyaan yang muncul, apakah mereka benar sedang mencuri ??? buah sawit tersebut merupakan tanaman yang mereka tanam sendiri. Kemudian PT.DDP (Daria Dharma Pratama) itu hanyalah melakukan perjanjian sepihak dengan PT. BBS (Bina Bumi Sejahtera) walaupun itu dilakukan didepan hadapan notaris, tetapi berdasarkan Pasal 16 Ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 Tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah, bahwa setiap peralihan Hak Guna Usaha harus didaftarkan kepada Badan Pertanahan Nasional (BPN). Kenyataannya Berdasarkan keterangan ahli yang dihadirkan dalam persidangan dari Badan Pertanahan Nasional (BPN), BPN tidak pernah mendapatkan laporan bahwa peralihan Hak Guna Usaha ini telah didaftarkan di BPN baik dari PT. BBS ataupun dari PT. DDP.


Kejanggalan yang kedua, bahwa hak PT. DDP untuk melaporkan bapak Poniran dan Ibu Manisem, padahal semenjak Tahun 1997 mereka telah bercocok tanam dan menggarap lahan. Tahun 2008 Bapak Poniran dan Ibu Manisem itu sudah menanam kelapa sawit di lahan itu, sedangkan PT. DDP baru di tahun 2011 mulai akan menggarap lahan itu melalui perjanjian pinjam pakai yang diperkuat dengan perjanjian jual beli dihadapan notaris. Kejanggalannya adalah walaupun mereka melakukan peralihan HGU dihadapan Notaris, tetapi berdasarkan PP No. 40 Tahun 1996 harus didaftarkan di Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Ini adalah kejanggalan-kejanggalan yang terlihat dalam kasus ini, maka dari itu, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bengkuludengan tegas menyatakan sikap bahwa majelis hakim yang menyidangkan Bapak Poniran dan Ibu Manisem harus memutus perkara ini dengan seadil-adilnya sesuai dengan rasa kemanusiaan yang berlaku ditengah-tengah masyarakat, majelis hakim harus mempertimbangkan rasa kemanusiaan mereka selaku warga negara. Dengan demikian HMI Cabang Bengkulu atas apa yang diutarakan ini secara tulus kami sampaikan dapat dijabah oleh Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa dan kami dengan ini secara tegas akan melakukan aksi untuk mengawal dan membantu Bapak Poniran dan Ibu Manisem mendapatkan putusan yang seadil-adilnya sesuai rasa kemanusiaan yang ada


06 Mei 2016

Alarm Darurat Kekerasan Seksual

“Berjuang atas dasar Kemanusiaan. Bersatu untuk mengingatkan semua naluri”

Apa yang lebih pedih dari mendengar seorang remaja perempuan menjadi korban pemerkosaan hingga meninggal? Seorang remaja yang mungkin saja bisa memperoleh pendidikan tinggi dan bisa berbuat sesuatu untuk daerahnya kelak. Seorang remaja yang masih sungguh jauh jalannya untuk mencapai mimpi dan cita-cita. Dan tidakkah kau merasa semakin pedih, bahwa pelakunya adalah 14 pemuda yang berumur antara 16 – 23 tahun setelah melakukan pesta minuman keras (jenis tuak). Dan inilah yang terjadi pada Yy, perempuan 14 tahun , desa Kasie Kasubun, Rejang Lebong Bengkulu pada awal April lalu. Rasanya nyawa sudah dikerongkongkan dan mulut tidak bisa membantah untuk mengutuk perbuatan keji ini. Tidak ada yang bisa menolak kematian, tetapi mendiamkan kejahatan sama dengan mengizinkan diri untuk tumbuh menjadi manusia yang kerdil.

Ia hanyalah salah satu korban. Ada  perempuan dan anak lainnya yang terdata mengalami kasus kekerasan seksual. Cahaya Perempuan Women Crisis Center mengatakan sepanjang tahun 2016, ada 36 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di daerah Rejang Lebong, Bengkulu. Sebelumnya, pada tahun 2015, peristiwa kekerasan mencapai 84 kasus (sumber:VOA (3/5)). Belum lagi berbagai kasus kekerasan seksual yang tidak terungkap layaknya gunung es; karena ketakutan, kerap akan dicap sebagai perempuan hina, keluarga yang menganggapnya aib hingga perlu ditutupi tanpa menjernihkan hati, dan juga tanpa mempertanyakan apakah ini adalah kejahatan yang perlu dituntaskan dengan perlawanan atau tidak. Banyak dari kita yang terkurung pada ketidakfahaman.

Sungguh, naluri kita sedang dipertanyakan. Bukan hanya tentang perempuan. Tetapi soal kemanusiaan, pendidikan, kemiskinan, hukum, dan system sosial kita yang cenderung masih saja menutup mata hingga hari ini. Bertahun-tahun isu kekerasan seksual diangkat bersamaan dengan kejadian dan korban yang terus meningkat. Untuk itu kita semua masih perlu waspada, pada anak-anak dan perempuan yang sewaktu-waktu menjadi korban kejahatan kemanusiaan jika saja masih terjadi pendiaman.

Kita tak mampu membayangkan, seberapa dalam pilu jika kita adalah keluarga Yy. Sampai ibunya mengatakan “Tidak akan saya tinggalkan sedetikpun kuburan anakku”, belum lagi duka yang menyelimuti sang ayah, yang selalu segera lari kekuburan Yy saat dia mengingat si korban. Ditambah 14 pelaku adalah warga tetangga dusun yang sangat mengancam kenyamanan keluarga korban. Berapa banyak keluarga yang harus meniggalkan rumah karena kasus kekerasan seksual? Lalu tak tau rimba harus menetap dimana dan meratapi kepedihan sepanjang perjalanan hidup.

Inilah Indonesia saat ini. Negeri dimana anak kecil yang tak berdosa harus getir ketakutan diantara kekhawatiran orangtua melepas anak untuk senantiasa menimba ilmu dan bermain. Hampir setiap hari-pun media massa memberitakan persoalan kekerasan seksual. Entah itu terjadi di angkot, di sekolah, di rumah, bahkan ditempat-tempat ibadah. Lebih memilukan lagi, terkadang pelakunya adalah orang-orang yang seharusnya dipercaya, paman, teman sebaya, guru, bahkan ada juga ayah sendiri.

Sesungguhnya, ini adalah alarm bagi kita semua, bahwa sejak dulu, hingga saat ini Indonesia masuk dalam darurat kekerasan seksual. Indonesia butuh kerja-kerja nyata untuk melihat cahaya yang lebih terang bagi kehidupan anak-anak kita kelak. Bisa terbayangkan kejahatan yang dilakukan dengan pelanggaran 12 Jenis Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi. Namun harus merelakan luka digantikan dengan hukuman pelaku yang masih sangat rendah dan tidak memberikan efek jera, tanpa ada upaya pemulihan pskikologis keluarga korban. Bahkan untuk kasus – kasus sebelumnya korban memang cenderung diabaikan, karena ketika pelaku sudah tertangkap dan dihukum, urusan dianggap selesai. Padahal, menurut Yuni Chuzaifah, Wakil Ketua Komnas Perempuan (kepada VOA, Senin(2/5) sumber VOA (3/5)), Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual harus memuat diantaranya pencegahan penanganan, pemulihan korban termasuk penghukumannya atau penjeraannya.

Ini semua bukan semata-mata soal penjara, soal pelaku yang tertangkap. Ini adalah soal ribuan anak-anak yang lain yang masih ingin berlari bebas diluaran. Soal orangtua yang tidak harus selalu was-was saat meninggalkan anak pergi. Oleh karena itu, kita butuh payung hukum yang lebih komprehensif. Kita butuh PAYUNG HUKUM. titik. Karena kedaruratan salah satunya harus dituntaskan dengan kebijakan. Akhirnya, tidak ada alasan lagi untuk menunda tugas kemanusiaan. Kami atas nama perempuan, atas nama manusia, mendorong pemerintah untuk segera mengesahkan Undang-Undang penghapusan Kekerasan Seksual mengingat perundang-undangan saat ini yang masih sangat lemah melindungi perempuan dan anak serta korban kekerasan seksual lainnya.

#SaveOurChildren
#SaveOurSisters
#SaveOurHumanity

_KOHATI Cabang Bengkulu_
(Red:Kr Edtr:nm)





21 April 2016

Darurat Kekerasan Seksual, KOHATI Bengkulu Menggelar Aksi Simpatik di Hari Kartini

KOHATI Bengkulu Menggelar Aksi Simpatik di Hari Kartini

“Semangat perjuangan seorang Kartini telah menembus ruang dan waktu. Walaupun sudah lebih satu abad beliau meninggal, namun semangat perjuangan dan karya-karyanya masih terasa hingga saat ini”

Dalam rangka memperingati semangat perjuangan Kartini, kader HMI-Wati Cabang Bengkulu  melakukan aksi simpatik di simpang lima Kota Bengkulu. Walaupun Kartini lebih dikenal dengan perjuangannya lewat tulisan, dengan semangat perjuangan yang sama kader HMI-Wati ini menyampaikan permasalahan sebagai bentuk simpati kepada saudara-saudara perempuan yang menjadi korban kekerasan seksual. Aksi mereka telah merepresentasikan semangat perjuangan Kartini dalam membela hak-hak perempuan.



Selain membagikan brosur kepada masyarakat, para pejuang perempuan ini juga menyampaikan aspirasi mereka mengenai potret permasalahan perempuan Indonesia yang sudah masuk dalam zona darurat kekerasan seksual. “Bahwa peduli perempuan sama artinya memperbaiki generasi masa depan. Potret permasalahan perempuan hari ini sebagai sebuah refleksi bahwa kita perlu memiliki hukum yang jelas, yang tidak hanya menjadi pajangan semata. Karena saat ini, Bengkulu sudah masuk pada darurat kekerasan seksual.” Teriak salah satu orator, Widiana.

Selain itu, mereka juga menyuarakan mengenai kasus pemerkosaan yang terjadi di salah satu daerah di Provinsi Bengkulu. “Kasus remaja SMP di Dusun 5 Desa Kasie Kasubun, Kecamatan Padang Ulak Tanding (PUT) Rejang Lebong, beberapa hari yang lalu diperkosa 14 orang hingga meninggal. Kemudian mayatnya dibuang ke jurang sudah cukup menjadi bukti  bahwa Perda Kota Bengkulu tentang Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak tidak pernah serius untuk dijalankan. Lantas inikah yang ingin disebut kota layak anak, kota layak untuk perempuan?” Lanjut Trisnawati dengan mata berkaca-kaca.

Dalam aksi ini, fokus KOHATI Cabang Bengkulu adalah menyoroti terkait semakin maraknya kasus kekerasan seksual yang terjadi di Bengkulu. Selain itu, mereka juga menyampaikan kasus incest yang sudah semakin mengkhawatirkan. “pada peringatan ini, saya menyampaikan bahwa sesungguhnya penghormatan Negara dan penghormatan social pada perempuan masih sangat artisifal. Semuanya disimplifikasi atas nama suka sama suka, atau bahkan mengutuk perempuanlah yang sejatinya salah, sehingga semunya hanya menguap saja tanpa tindak lanjut yang jelas”, sahut Kurniana selaku Ketua Umum Kohati Cabang Bengkulu.
Selain kasus kekerasan pada perempuan, saat ini berdasarkan data dari WCC, Bengkulu berada pada urutan teratas kasus incest. Tak mau melewatkan moment, kasus eksploitasi anak yang semakin marak juga menjadi argument pada orasi kartini – kartini muda ini.

Di akhir aksi simpatik, mereka menyampaikan beberapa pernyataan sikap sebagai berikut :
1. Mendukung perjuangan kaum perempuan  disetiap wilayah Indonesia dan mendukung pemberlakuan Perda Kota Bengkulu tentang Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak;
2. Mendesak dihentikannya praktek kekerasan dan pelecehan seksual, maupun pemberitaan yang berpotensi mendeskreditkan dan melestarikan kekerasan seksual terhadap perempuan;
3. Mendesak pemberlakuan pendampingan hukum terhadap korban Incest;
4. Mendesak aparat pemerintahan untuk meningkatkan pengawasan dan menindak tegas pelaku eksploitasi anak.

Inilah beberapa tuntutan yang mereka sampaikan, kemudian aksi diakhiri dengan menyanyikan lagu kartini dan darah juang. Semoga aksi yang digelar tepat pada hari Kartini ini, tidak hanya berakhir di pinggir jalan. Tetapi dapat menjadi perhatian dan koreksi bersama mengenai salah satu permasalahn besar yang sedang dihadapi oleh perempuan. 
(Red: Kr. Edtr:Nm)

18 Mei 2015

Pleno II HMI Cabang Bengkulu

Pleno II Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bengkulu 15-17 Mei 2015 Bertempat di Sekretariat Wisma Insan Cita, Pleno II di Hadiri Pengurus Cabang, Komisariat di Lingkungan Cabang & Lembaga Profesi dilingkungan HMI Cabang Bengkulu.
Keputusan Tetap Menuju Konfercap 04-07 Juni 2015. Yakusa

Moment Keaktifan Forum Latihan Kader II


Moment Keaktifan Forum Latihan Kader II (Intermediate Training) yang berlangsung 14-19 April 2015 di Wisma Haji Provinsi Bengkulu, Tampak Forum yang terdiri dari Kader Cabang Se-Indonesia Bersemangat dalam Menyimak dan merespons Materi yang diberikan.
Sekapur Sirih Dibuka Langsung Oleh Wakil Gubernur Provinsi Bengkulu & KAHMI dalam Pembukaan Latihan Kader II (Intermediate Training ) & Latihan Khusus Kohati (LKK) Himpunan Mahasiswa Islam 19 April 2015 bertempat di Wisma Haji Provinsi Bengkulu

30 Desember 2014

Peringati Hari Ibu Kohati Bengkulu Gelar Diskusi Publik

Bengkulu ,MataReality- Dalam rangka memperingati Hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember, Korps HmI-Wati (KOHATI) Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Bengkulu menggelar Diskusi Publik pada sabtu (27/12/2014) bertempat di Aula Serba Guna Universitas Dehasen Bengkulu acara dihadiri oleh segenap kader HMI-wan , HMI-wati selingkungan Cabang Bengkulu beserta para tamu undangan dari beberapa Organisasi.

Acara Diskusi Publik mengangkat Tema “Memperkokoh Posisi perempuan Sebagai Tiang Negara”. Dengan Narasumber Yunda Rine Eka Putri & Yunda Sri yang merupakan Alumni HMI cabang Bengkulu dan di buka langsung oleh Ketua Umum HMI Cabang Bengkulu Abdul Aziz MN.

Dalam penyampaiannya Ketua Umum Kohati Cabang Bengkulu yang juga merangkap sebagai Kabid PP HMI Cabang Bengkulu Mengatakan acara ini bertujuan untuk transfer pengetahuan dan sharing bagi para perempuan khususnya kader HMI-wati dilingkungan Cabang Bengkulu untuk dapat memahami perandan fungsi sebagai seorang perempuan “sesuai dengan tema yang diangkat Kohati Cabang bengkulu dalam peringatan hari ibu ini para perempuan Khususnya HMI-wati untuk dapat lebih memahami peran dan fungsi sebagai perempuan”ungkapnya.

Dalam penyampaian materinya yunda Rine dan yunda Sri memberikan pemahaman terhadap arti pentingnya seorang perempuan dalam kehidupan beragama,bangsa bahkan dalam kehidupan keluarga “Hendaknya perempuan khususnya terhadap HMI-wati untuk meletakkan Islam yang menjadi landasan dalam berkehidupan sehari-hari karena sebagai HMI-watiuntuk bisa menjadi tauladan bagi perempuan-perempuan lain.Ungkap salah satu pemateri.

Mengenai banyaknya gerakan-gerakan perempuan dari berbagai aliran yang berkembang di kehidupan kita saat ini Yunda Rine salah satu pemateri mengajak untuk dapat memahami secara holistik salah satunya dengan mempelajari sejarahnya.ungkapnya.(yks)


LokaKarya Format Pentrainingan HMI Cabang Bengkulu

Bengkulu ,MataReality- Pembukaan LokaKarya Format Penilaian Training HMI Cabang Bengkulu Oleh Bidang Pembinaan Anggota (PA) dan Badan Pengelola Latihan (BPL) dilaksanakan minggu, (21/12/2014) bertempat di Sekretariat Wisma Insan Cita HMI Cabang Bengkulu dan  di buka langsung oleh Ketua Umum HMI Cabang Bengkulu Abdul Aziz MN.

Dalam acara pembentukan dan pengajaran mengenai mekanisme pengkaderan serta format penilaian ini dihadiri oleh Perwakilan pengurus komisariat selingkungan HMI Cabang Bengkulu dalam Hal ini Ketua umum dan Ketua Bidang Penelitian, penggembangan dan pembinaan anggota (PPPA) serta para kader yang telah mengikuti LKII dan training Seniour Course (SC).


Acara Lokakarya ini diadakan selama satuhari Ujar Alfa Surya Astika selaku Kabid PA HMI Cabang Bengkulu ditambahkannya dengan adanya acara lokakarya ini diharapkan HMI cabang Bengkulu memiliki Instruktur yang berkompeten dalam ruang pengkaderan khususnya LK I sehingga dapat semakin meningkatkan kapasitas kader yang dihasilkan nantinya.(F94)

21 November 2014

HMI Cabang Bengkulu Nyatakan Sikap Terkait Kenaikan BBM

Bengkulu, MataReality- Kebijakan kenaikan Harga bahan bakar minyak (bbm) yang di berlakukan Pemerintahan Jokowi dodo yang dinilai menyengsarakan dan tidak berpihak terhadap Rakyat kecil menimbulkan banyak aksi reaktif penolakan kenaikan bbm dari setiap lapisan masyarakat di sejumlah Daerah.

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang bengkulu selaku organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan menggelar aksi turun kejalan pada jum.at (21/11/2014) di dua lokasi yang berbeda yakni di depan gedung DPRD Provinsi Bengkulu dan di depan Gedung Pemerintahan Daerah Provinsi Bengkulu. Aksi ini merupakan bagian dari aksi serentak HMI Se-Nusantara yang di Instruksikan langsung oleh Pengurus Besar (PB) HMI di Jakarta.

Melalui Ketua Umum HMI Cabang Bengkulu Abdul Azis MN, HMI cabang Bengkulu menyatakan sikap terkait kenaikan harga bbm secara Nasional yaitu;

1. Mosi tidak percaya terhadap pemerintahan Jokowi-Jk yang berpihak kepada Rakyat
2.  Menolak dengan keras kebijakan pemerintahan Jokowi-Jk menaikkan harga bbm bersubsidi
3. Mendesak pemerintah untuk segera menindak secara tegas mafia migas
4.Menolak setiap tindakan refresif yang telah dilakukan aparat keamanan Negara terhadap mahasiswa dalam pengamanan demonstrasi bbm se-Indonesia

Selain itu HMI Cabang Bengkulu menyatakan tuntutan dan mendesak secara pasti kepada pemerintahan Daerah Provinsi Bengkulu, yakni: 

1.     Segera menaikkan upah minimum Provinsi Bengkulu
2.  Mengoptimalkan kinerja pemerintah Provinsi untuk menindak mafia dan permainan harga komoditas perkebunan sawit, karet, kopi, pinang, dan lain-lain demi menunjang pendapatan masyarakat. 
3.  Menaikkan harga komoditas perkebunan sawit, karet, kopi, pinang, dan lain-lain demi menunjang pendapatan masyarakat. 
4. Memperbaiki infrastuktur jalan hingga ke wilayah perdesaan serta optimalisasi potensi kemaritiman guna meningkatkan pertumbuhan perekonomian di Provinsi Bengkulu

Dalam aksi yang berlangsung selama dua jam ini para aktivis HMI dipertemukan langsung oleh perwakilan Dewan serta perwakilan Gubernur Provinsi Bengkulu Junaidi Hamsyah yang diwakili oleh plt Sekda Sumardi. Dalam arahannya plt Sekda mennyampaikan permintaan maaf dikarenakan Gubernur tengah berada di luar Kota dan dalam hal aspirasi serta tuntutan yang disampaikan oleh para mahasiswa sumardi berjanji untuk menindaklanjutinya. Setelah penyampaian aspirasi tersebut diterima para aktivis HMI membubarkan diri secara tertib dan lancar (yks).

11 November 2014

Sekretariat HMI cabang Bengkulu Pasca Banjir

Bengkulu, Matareality – Hal yang memprihatinkan terlihat jelas ketika pasca banjir sesudah hujan deras mengguyur Kota Bengkulu Kondisi Rumah Tua Sekretariat HMI Cabang Bengkulu nampak seperti tak layak huni lagi.

Kondisi ini kembali terjadi saat hujan deras mengguyur Bengkulu pada Kamis (6/11/14) sekretariat HMI Cabang Bengkulu kembal di genanggi air setinggi kaki orang Dewasa banjir yang terjadi pada kamis yang lalu dinilai merupakan banjir terparah HMI Cabang Bengkulu dalam dua tahun terakhir hal ini seperti disampaikan Ketua Umum HMI Cabang Bengkulu Abdul Aziz MN pada Sabtu (8/11) di Sekretariat Insan Cita HMI Cabang Bengkulu “ Banjir yang terjadi pada minggu ini merupakan banjir terparah dalam dua tahun terakhir” ujarnya. Azis menambahkan hal ini disebabkan karena sempitnya saluran air terlebih lagi pada posisi Sekretariat HMI cabang Bengkulu yang berada di dataran rendah.

Di tempat yang sama Sekretaris Umum HMI Cabang Bengkulu Erwin Prihanto.S.kom mengatakan saat ini HMI Cabang Bengkulu memerlukan bantuan yang real dari para alumni terkait permasalahan sekretariat ini agar kedepan hal ini tidak lagi terjadi karena ini merupakan permasalahan klasik dan butuh langkah konkrit dalam menanggulanginya.

Pasca banjir pada kamis lalu segenap pengurus dan kader HMI di lingkungan cabang Bengkulu tampak berbenah dalam membersihkan Sekretariat Rumah Tua di wilayah Panorama ini yang sudah banyak bersumbangsi dalam mencetak Pemimpin-pemimpin Besar di Bangsa ini, lantas apakah Rumah Tua ini harus seperti ini terus setiap Hujan terjadi, tentu saja harapannya tidak (yks)

  

03 November 2014

Pleno 1 HMI Cabang Bengkulu Berjalan Lancar

Bengkulu, MataReality – Agenda sidang Pleno 1 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Bengkulu periode Kepengurusan 2014-2015 berjalan lancar. Pleno 1 dilaksanakan selama dua hari tanggal 1-2 november 2014 bertempat di Sekretariat Wisma Insan Cita (WIC) HMI Cabang Bengkulu.

Sidang Pleno dihadiri Pengurus HMI Cabang Bengkulu, Utusan komisariat selingkungan cabang, BPL Cabang bengkulu, dan Lembaga Pers Mahasiswa Islam (LAPMI) Cabang Bengkulu.  

Disampaikan oleh Wakil Sekretaris Umum (Wasekum) Bidang Pemberdayaan Aparatur Organisasi (PAO) HMI Cabang Bengkulu Edwin Surya Dinata pada Minggu (2/11) bahwa pleno 1 ini merupakan mekanisme yang diatur secara jelas didalam konstitusi “ Pleno 1 ini merupakan agenda yang secara jelas diatur didalam konstitusi dan harus kita laksanakan” ungkapnya. Edwin menambahkan bahwa dalam pleno 1 ini merupakan bagian dari evaluasi kepengurusan cabang selama 1 semester dan merekomendasikan arah gerak kepengurusan cabang selama satu semester kedepan melalui Forum musyawarah yang pesertanya merupakan Pengurus HMI Cabang, utusan perwakilan komisariat dan lembaga-lembaga di lingkungan HMI Cabang Bengkulu.

Dalam pleno 1 yang berlangsung selama dua hari ini telah ditetapkan beberapa point kebijakan dan rekomendasi-rekomendasi terhadap arah kebijakan kepengurusan HMI Cabang 1 semester kedepan yang terangkum dalam dua fokus yakni kebijakan serta rekomendasi-rekomendasi yang bersifat internal dan kebijakan serta rekomendasi-rekomendasi yang bersifa eksternal. Nantinya apa-apa saja yang menjadi pembahasan dalam pleno 1 ini akan ditindaklanjuti oleh Kepengurusan HMI cabang Bengkulu dibawah Kepemimpinan Abdul Azis MN .

Selepas penutupan acara pleno 1 guna memper-erat keakraban ditataran kader selingkungan HMI cabang Bengkulu serta bentuk rasa syukur atas terselenggaranya pleno 1 dengan lancar, panitia pleno 1 memotong dua ekor itik yang dijadikan gulai dan menu-menu untuk kemudian dijadikan sajian santapan bersama para kader susai penutupan kegiatan.(yks)


30 Oktober 2014

Sherlita Wayanjuanty Ketua Terpilih BPL HMI Cabang Bengkulu

BENGKULU, Mata Reality – Regenerasi Kepemimpinan di tubuh Badan Pengelola Latihan (BPL) HMI cabang Bengkulu menemukan sebuah keputusan Sherlita Wayanjuanty dipilih menjadi Ketua BPL Periode 2014 menggantikan Lios Sumitro PJS Ketua BPL sebelumya.

Proses yang dilalui melalui Musyawarah pada Rabu (29/10) bertempat di Sekretariat Wisma Insan Cita HMI Cabang Bengkulu.

Dalam kata sambutannya Sherlita mengatakan akan menjalankan amanah yang sudah diberikan seoptimal mungkin dan kedepan BPL dibawah Kepemimpinanya akan lebih mengoptimalkan training-training dilingkungan HMI cabang Bengkulu dengan adanya BPL dapat lebih mengaktifkan mekanisme Pengkaderan karena Pengkaderan adalah jantung HMI.Ujar Sherlita.

Ditempat yang sama PJS Ketua yang sudah dinyatakan Demisioner Lios Sumitro mengatakan kepada kepengurusan yang baru untuk dapat semangat dalam memajukan Pengkaderan serta saling bekerjasama “amanah dan tanggung jawab bukan untuk dihindari tapi untuk dijalankan dengan bersama-sama semua terasa mudah” Ujarnya.

Dalam musyawarah ini juga terpilih Feronika sebagai Sekretaris Umum BPL dan Fatra Kurniawan sebagai Bendahara Umum BPL.

Diketahui BPL yang terpilih saat ini merupakan BPL pada Periode kedua dalam Lingkungan HMI cabang Bengkulu yang baru saja terbentuk pada periode 2013 yang lalu kedepan Regenerasi akan selalu ada guna melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan dan pengkaderan di Badan Pengelola Latihan (BPL) HMI Cabang Bengkulu, semoga (yks)



Diskusi Sumpah Pemuda PTKP HMI Cabang Bengkulu

BENGKULU, Mata Reality-  Memperingati Hari sumpah Pemuda yang bertepatan pada 28 oktober 2014 HMI cabang Bengkulu melalui Bidang Perguruan Tinggi dan Kepemudaan menggelar diskusi santai di tataran Aktivis Mahasiswa dan kader aktif Himpunan selingkungan HMI Cabang Bengkulu bertempat di halaman rektorat Universitas Bengkulu Selasa (28/10).

Diskusi Sumpah Pemuda tersebut mengangkat tema “Menggugat Peran Kaum Pemuda”  diskusi berisikan refleksi-refleksi bagi para kader dan pemuda dalam memaknai dan menumbuhkan kesadaran Pemuda dalam berkontribusi terhadap Bangsa dan Negara “ melalui moment sumpah Pemuda hendaknya ada kesadaran yang dibangun oleh Generasi muda dalam membangun dan berkontribusi terhadap Bangsa dan Negara” ujar wasekum PTKP HMI Cabang Bengkulu Niko Rioza.


Dalam diskusi sore yang santai ini sektar 20 orang para aktivis yang hadir berkomitmen untuk membangun sebuah gerakan yang Nyata bagi Bangsa dan Negara khususnya bagi Provinsi Bengkulu melalui wadah-wadah kreatifitas yang dapat disalurkan, kedepan langkah-langkah terhadap gerakan-gerakan tersebut akan segera dibangun.(yks)


TRENDING TOPIK

Pentingnya Organisasi Kepemudaan dalam Membangun Bangsa

Organisasi kepemudaan memiliki peran yang sangat penting dalam membantu pelembagaan kepemudaan dan memperkuat identitas nasional di Indonesi...