Bengkulu, MataReality-
Kebijakan kenaikan Harga bahan bakar minyak (bbm) yang di berlakukan
Pemerintahan Jokowi dodo yang dinilai menyengsarakan dan tidak berpihak
terhadap Rakyat kecil menimbulkan banyak aksi reaktif penolakan kenaikan bbm
dari setiap lapisan masyarakat di sejumlah Daerah.
Himpunan Mahasiswa
Islam (HMI) Cabang bengkulu selaku organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan menggelar
aksi turun kejalan pada jum.at (21/11/2014) di dua lokasi yang berbeda yakni di
depan gedung DPRD Provinsi Bengkulu dan di depan Gedung Pemerintahan Daerah
Provinsi Bengkulu. Aksi ini merupakan bagian dari aksi serentak HMI
Se-Nusantara yang di Instruksikan langsung oleh Pengurus Besar (PB) HMI di
Jakarta.
Melalui Ketua Umum HMI
Cabang Bengkulu Abdul Azis MN, HMI cabang Bengkulu menyatakan sikap terkait
kenaikan harga bbm secara Nasional yaitu;
1. Mosi tidak percaya terhadap pemerintahan
Jokowi-Jk yang berpihak kepada Rakyat
2. Menolak dengan keras kebijakan
pemerintahan Jokowi-Jk menaikkan harga bbm bersubsidi
3. Mendesak pemerintah untuk segera
menindak secara tegas mafia migas
4.Menolak setiap tindakan refresif yang
telah dilakukan aparat keamanan Negara terhadap mahasiswa dalam pengamanan
demonstrasi bbm se-Indonesia
Selain itu HMI Cabang
Bengkulu menyatakan tuntutan dan mendesak secara pasti kepada pemerintahan
Daerah Provinsi Bengkulu, yakni:
1. Segera menaikkan upah minimum Provinsi Bengkulu
2. Mengoptimalkan kinerja pemerintah Provinsi untuk menindak mafia dan permainan harga komoditas perkebunan sawit, karet, kopi, pinang, dan lain-lain demi menunjang pendapatan masyarakat.
3. Menaikkan harga komoditas perkebunan sawit, karet, kopi, pinang, dan lain-lain demi menunjang pendapatan masyarakat.
4. Memperbaiki infrastuktur jalan hingga ke wilayah perdesaan serta optimalisasi potensi kemaritiman guna meningkatkan pertumbuhan perekonomian di Provinsi Bengkulu
1. Segera menaikkan upah minimum Provinsi Bengkulu
2. Mengoptimalkan kinerja pemerintah Provinsi untuk menindak mafia dan permainan harga komoditas perkebunan sawit, karet, kopi, pinang, dan lain-lain demi menunjang pendapatan masyarakat.
3. Menaikkan harga komoditas perkebunan sawit, karet, kopi, pinang, dan lain-lain demi menunjang pendapatan masyarakat.
4. Memperbaiki infrastuktur jalan hingga ke wilayah perdesaan serta optimalisasi potensi kemaritiman guna meningkatkan pertumbuhan perekonomian di Provinsi Bengkulu
Dalam aksi yang berlangsung selama dua jam ini para aktivis HMI dipertemukan langsung oleh perwakilan Dewan serta perwakilan Gubernur Provinsi Bengkulu Junaidi Hamsyah yang diwakili oleh plt Sekda Sumardi. Dalam arahannya plt Sekda mennyampaikan permintaan maaf dikarenakan Gubernur tengah berada di luar Kota dan dalam hal aspirasi serta tuntutan yang disampaikan oleh para mahasiswa sumardi berjanji untuk menindaklanjutinya. Setelah penyampaian aspirasi tersebut diterima para aktivis HMI membubarkan diri secara tertib dan lancar (yks).
dengan Kebijkan Presiden baru kita JW, mungkin ini merupakan langkah awal kehancuran indonesia, atau sebaliknya...
BalasHapusYakusa. Terus Berjalan dan beri ruang untuk sejahtera dan kemakmuran