07 Mei 2014

Pengejawantahan Visi Ketua Umum HMI Cabang Bengkulu



“Saat ini Bangsa kita membutuhkan pemimpin yang tidak loyal hanya sebatas materi yang akan ia dapatkan. Namun yang terpenting adalah loyal terhadap masalah keumatan dan kebangsaan yang tidak hanya sebatas jargon-jargon yang didengungkan pada saat berkampanye”

Memimpin itu harus dari hati, mungkin itu kata awal yang pantas kita ucapkan pertama kali. Memimpin dengan hati nurani yang tidak hanya penjadi kata-kata politis. Bagaimana kepemimpinan bisa berjalan, tanpa dilakukan dari hati. Kalaupun berjalan tanpa hati nurani, maka semuanya dusta. Menjadi pemimpin juga harus mampu berbuat untuk orang lain. Serta diri kita juga mampu untuk meng-hibahkan waktu dan tenaga kita dalam tujuan kebaikan.

Hakikat perjuangan pada dasarnya harus mampu berkorban tanpa henti untuk sesama. Maka dari itu, ada beberapa agenda strategis yang akan kita jalankan secara kolektif sebagai sebuah ikhtiar sebagai orang yang mengaku beriman yang katanya mampu beristiwomah.

Agenda-agenda strategis yang akan kita lakukan, sebagai kader HMI Cabang Bengkulu sesuai visi dan misi kedepan. Visi pengkaderan, keilmuan, keislaman, melalui jiwa entrepreneur dan kekaryaan. Point-point tersebut merupakan langkah konkrit yang bisa kita laksanakan bersama.

Penguatan visi pengkaderan, merupakan salah satu upaya yang harus dikedepankan Himpunan ini mempunyai visi pengkaderan yang jelas. Revitalisasi system untuk study need dan study interest yang mencoba menjawab dan memfasilitasi hal tersebut. Sehingga kader-kader mampu mengaktualisasikan diri sesuai dengan yang diinginkan, dan tidak lepas dari pedoman Himpunan. Selebihnya penguatan system. Penguatan pengelolaan, isntruktur yang diperbanyak, dan beberapa focus lainnya. Up date system rekriutmen, dengan memanfaatkan teknologi dan media massa.

Kedua, penguatan visi keilmuan. Hal ini menegaskan bahwa seroang mahasiswa jangan lupa terhadap basic ilmu masing-masing. Misal basic keilmuan jangan lupa bahwa dia calon pendidik. Hukum, sebagai penegak dan pelaksana hukum secara  lebih adil. Sosial, memimpin dan mengayomi masyarakat. Upaya ini harus dimaksimalkan di dalam Himpunan dan diri masing-masing kader. Jangan terbalik atau bahkan absurd. Semua harus terjalin dengan saling tersinergis. Dengan penyatuan visi keilmuan tersebut, maka akan berupaya membangun himpunan sehingga berwarna dan masuk dalam semua corong. Sehingga pembangunan dapat lebih  merata.

Visi keislaman yang ingin diperkuat berupa, jaringan ukhuwah yang semakin kuat lintas kader, alumni, dan sesama muslim. Agar ukhuwah kita tercipta kembali di bawah payung agama rahmatan lil alamin, dan dapat dirasakan untk semua makhluk.

Dalam waktu singkat upaya-upaya tu yang akan kita maksimalkan. Entrepreneur dan kekaryaan bukan berarti menjadiakan kader sebagai pengusaha. Namuan jiwa yang ingin kita bangun, yaitu orang-orang yang mempunyai kreatifitas, dan imajiner yang tinggi terhadap sebuah upaya problem solving. Sehingga yang ada di fikiran kader adalah hal-hal yang bersifat positif, sesuai dengan yang disampaikan oleh Pak Ridwan Nurazi pada saat Stadium General pelantikan pengurus HMI Cabang Bengkulu.

Kekaryaan merupakan respon dari jiwa ke interpreneur. Ketika jiwa itu sudah dibangun, maka kader-kader akan selalu ingin berkarya. Salah satu upaya konkit yang akan kita lakukan adalah memfasilitas kader-kader melalui wadah lembaga-lembaga pengembangan profesi. Misalnya lembaga seni, lembaga dakwah lembaga pers dan lainnya. Hal ini mesti terlembaga dengan baik, agar termanajerial secara sistematis. Karena kita berada di organisasi yang mempunyai system dan terstruktur.

Waktu satu tahun tidak lah lama. Berbicara pembagian waktu bersama pengurus yang lain, triwulan pertama kita mencoba melakukan penguatan internal pengurus. Memikirkan cita-cita atau pengejawawantahan dalam bentuk program-program kerja. Hal itu sudah kita laksanakan dalam 2 bulan terakhir ini. Dan masing-msaing pribadi pengurus  harus timbul rasa empati, simpati, partisipasi dan mandiri.

Rumusan ini menjadi penting karena empati merasakan betapa pentingnya berorganisasi. Simpati berhubungan dengan cinta dan suka. Karena ketika rasa itu muncul, kita akan berpartisipasi, dan selanjutnya harus di sambut dnegan kemandirian kader sesuai dengan cita-cita HMI. Bahwa organisasi ini independen. Independisi etis dan organisatoris. Pertama kita harus nekat. Semua tidak akan terwujud, jika kita tidak nekad dan tidak dari hati. Kita wujudkan bahwa kita benar-benar cinta dengan hubungan ini.

Dahulu kala, ketika rosulullah dan sahabat mempertaryuhkan nyawa dan berjalan di genangan darah. Ataupun pada Zaman kemerdekaan, pejuang kita bertarung nyawa di ujung bambu runcing. Sekarang generasi kita tidak lagi melalui hal seperti itu. Kita bertarung melalui ide dan karya yang harus kita sadari menjadi kepentingan diri sendiri dan organisasi.

Hari ini, kader-kader HMI jangan terlena dengankemajuan zaman dan globalisasi. kita jangan menikmati hasil pruduk peninggalan kita. Artinya apa yang ada hari ini, menjadi support system dalam perjuangan. Dalam meninggkatkan efektivitas dan produktifitas Himpunan dalam upaya perjuangan demi umat dan bangsa.

Yakin Usaha Sampai

Tidak ada komentar:
Write $type={blogger}

Terimakasih atas partisipasinya

regards

mata reality

TRENDING TOPIK

Pentingnya Organisasi Kepemudaan dalam Membangun Bangsa

Organisasi kepemudaan memiliki peran yang sangat penting dalam membantu pelembagaan kepemudaan dan memperkuat identitas nasional di Indonesi...