14 Maret 2014

Potensi Anak, Potensi Masa Depan

Kurniana
"Potensi anak berarti potensi masa depan". Mungkin kata-kata inilah yang pertama harus ditanamkan kepada setiap orang tua yang perhatiannya saat ini sudah banyak teralihkan oleh kesibukan - kesibukan kerja yang pada akhirnya mengorbankan lingkungan anak untuk membentuk karakternya tanpa menghiraukan dampak buruk anak kedepannya.
Faktor paling umum yang dilakukan adalah membiarkan anak-anak untuk menikmati harinya dengan menonton televisi. Lalu,seberapa besar dampak media elektronik (televisi)yang mampu menyebarkan berita secara cepat keseluruh khalak ramai tanpa terkecuali anak-anak ini?
Menurut Dr.Alwi Dahlan (Republika,3/5/95) mengatakan bahwa sekitar 50 - 60 juta anak Indonesia dibesarkan oleh televisi yang mengusik fikiran.
Lalu,bagaimana dengan tayangan-tayangan televisi saat ini yang sebagian besar menayangkan entertainment dan infotainment tanpa ada sifat edukatif didalamnya? Sangat disayangkan, anak-anak yang waktu luangnya dihabiskan untuk menonton televisi yang pada akhirnya akan berpengaruh besar terhadap perkembangan pola fikir mereka, bahkan karena mereka masih dalam tahap meniru,tingkah laku dan ucapan mereka cenderung mengikuti apa yang mereka lihat di televisi.lagi, mereka masih belum mampu membedakan hal yang baik dan buruk dari apa yang mereka lakukan.
Untuk itu,pengawasan orang tua terhadap anak ketika anak-anak menonton televisi sangat diperlukan,karena dampak yang ditimbulkan bersifat "long term" atau "jangka panjang"yang dapat berakibat buruk pada perkembagan fisik,mental,serta sosial anak-anak itu sendiri,karena anak merupakan aset masa depan yang harus dijaga perkembangannya.

Tidak ada komentar:
Write $type={blogger}

Terimakasih atas partisipasinya

regards

mata reality

TRENDING TOPIK

Pentingnya Organisasi Kepemudaan dalam Membangun Bangsa

Organisasi kepemudaan memiliki peran yang sangat penting dalam membantu pelembagaan kepemudaan dan memperkuat identitas nasional di Indonesi...