11 November 2016

Aksi Peringatan Hari Pahlawan Kelompok CIPAYUNG PLUS.




MATA REALITY || Bengkulu 10 November 2016, bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda kelompok CIPAYUNG yang terdiri dari OKP ( HMI, PMII, PMKRI, GMKI, dan GMNI ) dan BEM se-Kota Bengkulu ( BEM UMB, dan BEM IAIN ) menggelar aksi damai di depan kantor DPRD dan kantor Gubernur yang dilanjutkan dengan upara peringatan di Taman Makam Pahalwan. Dalam orasinya kelompok CIPAYUNG PLUS menuntut pemerintah untuk menindak tegas permasalahan Hak Asasi Manusia ( HAM ), konflik agraria, permasalahan lingkungan, dan pnegakan kode etik dikalangan aparatur Negara. Aksi digelar mulai pukul 10.00 WIB dan berakhir dengan damai pada pukul 13.00 WIB yang kemudian dilanjutkan dengan upacara peringatan Hai Pahlawan di Taman Makam Pahlawan pada pukul 14.30 WIB dan berakhir pada pukul 15.00 WIB. ( Red. )









21 April 2016

Darurat Kekerasan Seksual, KOHATI Bengkulu Menggelar Aksi Simpatik di Hari Kartini

KOHATI Bengkulu Menggelar Aksi Simpatik di Hari Kartini

“Semangat perjuangan seorang Kartini telah menembus ruang dan waktu. Walaupun sudah lebih satu abad beliau meninggal, namun semangat perjuangan dan karya-karyanya masih terasa hingga saat ini”

Dalam rangka memperingati semangat perjuangan Kartini, kader HMI-Wati Cabang Bengkulu  melakukan aksi simpatik di simpang lima Kota Bengkulu. Walaupun Kartini lebih dikenal dengan perjuangannya lewat tulisan, dengan semangat perjuangan yang sama kader HMI-Wati ini menyampaikan permasalahan sebagai bentuk simpati kepada saudara-saudara perempuan yang menjadi korban kekerasan seksual. Aksi mereka telah merepresentasikan semangat perjuangan Kartini dalam membela hak-hak perempuan.



Selain membagikan brosur kepada masyarakat, para pejuang perempuan ini juga menyampaikan aspirasi mereka mengenai potret permasalahan perempuan Indonesia yang sudah masuk dalam zona darurat kekerasan seksual. “Bahwa peduli perempuan sama artinya memperbaiki generasi masa depan. Potret permasalahan perempuan hari ini sebagai sebuah refleksi bahwa kita perlu memiliki hukum yang jelas, yang tidak hanya menjadi pajangan semata. Karena saat ini, Bengkulu sudah masuk pada darurat kekerasan seksual.” Teriak salah satu orator, Widiana.

Selain itu, mereka juga menyuarakan mengenai kasus pemerkosaan yang terjadi di salah satu daerah di Provinsi Bengkulu. “Kasus remaja SMP di Dusun 5 Desa Kasie Kasubun, Kecamatan Padang Ulak Tanding (PUT) Rejang Lebong, beberapa hari yang lalu diperkosa 14 orang hingga meninggal. Kemudian mayatnya dibuang ke jurang sudah cukup menjadi bukti  bahwa Perda Kota Bengkulu tentang Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak tidak pernah serius untuk dijalankan. Lantas inikah yang ingin disebut kota layak anak, kota layak untuk perempuan?” Lanjut Trisnawati dengan mata berkaca-kaca.

Dalam aksi ini, fokus KOHATI Cabang Bengkulu adalah menyoroti terkait semakin maraknya kasus kekerasan seksual yang terjadi di Bengkulu. Selain itu, mereka juga menyampaikan kasus incest yang sudah semakin mengkhawatirkan. “pada peringatan ini, saya menyampaikan bahwa sesungguhnya penghormatan Negara dan penghormatan social pada perempuan masih sangat artisifal. Semuanya disimplifikasi atas nama suka sama suka, atau bahkan mengutuk perempuanlah yang sejatinya salah, sehingga semunya hanya menguap saja tanpa tindak lanjut yang jelas”, sahut Kurniana selaku Ketua Umum Kohati Cabang Bengkulu.
Selain kasus kekerasan pada perempuan, saat ini berdasarkan data dari WCC, Bengkulu berada pada urutan teratas kasus incest. Tak mau melewatkan moment, kasus eksploitasi anak yang semakin marak juga menjadi argument pada orasi kartini – kartini muda ini.

Di akhir aksi simpatik, mereka menyampaikan beberapa pernyataan sikap sebagai berikut :
1. Mendukung perjuangan kaum perempuan  disetiap wilayah Indonesia dan mendukung pemberlakuan Perda Kota Bengkulu tentang Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak;
2. Mendesak dihentikannya praktek kekerasan dan pelecehan seksual, maupun pemberitaan yang berpotensi mendeskreditkan dan melestarikan kekerasan seksual terhadap perempuan;
3. Mendesak pemberlakuan pendampingan hukum terhadap korban Incest;
4. Mendesak aparat pemerintahan untuk meningkatkan pengawasan dan menindak tegas pelaku eksploitasi anak.

Inilah beberapa tuntutan yang mereka sampaikan, kemudian aksi diakhiri dengan menyanyikan lagu kartini dan darah juang. Semoga aksi yang digelar tepat pada hari Kartini ini, tidak hanya berakhir di pinggir jalan. Tetapi dapat menjadi perhatian dan koreksi bersama mengenai salah satu permasalahn besar yang sedang dihadapi oleh perempuan. 
(Red: Kr. Edtr:Nm)

18 Mei 2015

Pleno II HMI Cabang Bengkulu

Pleno II Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bengkulu 15-17 Mei 2015 Bertempat di Sekretariat Wisma Insan Cita, Pleno II di Hadiri Pengurus Cabang, Komisariat di Lingkungan Cabang & Lembaga Profesi dilingkungan HMI Cabang Bengkulu.
Keputusan Tetap Menuju Konfercap 04-07 Juni 2015. Yakusa

Moment Keaktifan Forum Latihan Kader II


Moment Keaktifan Forum Latihan Kader II (Intermediate Training) yang berlangsung 14-19 April 2015 di Wisma Haji Provinsi Bengkulu, Tampak Forum yang terdiri dari Kader Cabang Se-Indonesia Bersemangat dalam Menyimak dan merespons Materi yang diberikan.
Sekapur Sirih Dibuka Langsung Oleh Wakil Gubernur Provinsi Bengkulu & KAHMI dalam Pembukaan Latihan Kader II (Intermediate Training ) & Latihan Khusus Kohati (LKK) Himpunan Mahasiswa Islam 19 April 2015 bertempat di Wisma Haji Provinsi Bengkulu

01 Januari 2015

BASIC TRAINING HMI KOMISRIAT UMB MEMUALAFKAN KADER

Basic Training atau sering disebut Latihan Kader (LK) 1 merupakan langkah awal menjadi kader Himpunan Mahasiswa Islam. Latihan kader 1 Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB) yang dilaksanakan dari hari Rabu tanggal 24-28 Desember 2014 yang dilakasanakan di Balai Transito UNIB Belakang Kelurahan Kandang Limun Bengkulu dengan mengambil tema “Terwujudnya Kader Militan Yang Bermartabat Sesuai dengan Khittah Perjuangan HMI”. Kader HMI yang lulus pada Latihan Kader 1 UMB ini sebanyak 11 kader, yang salah satunya kader mualaf.

            “Peserta Latihan Kader 1 Komisariat UMB diikuti  13 peserta, dan sampai akhir pelaksanaan Latihan Kader 1 dan dinyatakan lulus sebanyak 11 kader HMI, Latihan Kader kali ini mengambil tema “Terwujudnya Kader Militan Yang Bermartabat Sesuai dengan Khittah Perjuangan Hmi, dengan melihat kondisi Komisariat UMB saat ini diharapkan dari kader- kader yang dihasilkan nantinya memiliki jiwa yang militan dan bermartabat memiliki kemampuan Intelektual yang di dasari dengan nilai-nilai Islam dan nilai-nilai perjuangan HMI” terang Ketua Panitia.
           
“Latihan Kader 1 merupakan langkah awal dalam berproses dan berkader di Himpunan Mahasiswa Islam ( HMI) terutama di Komisariat UMB dan HMI Cabang Bengkulu. kader-kader yang dihasilkan dari latihan kader 1 ini diharapakan memiliki nilai-nilai yang diharapkan sesuai dengan tema Latihan Kader 1 “Terwujudnya Kader Militan Yang Bermartabat Sesuai dengan Khitah Perjuangan HMI” dan menjadi pelopor pergerakan dan penjaga nilai-nilai HMI dilingkungan Komisariat UMB dan HMI Cabang Bengkulu,”ujar ketua Umum Komisariat UMB Edo.
           
Latihan Kader 1 Komisariat UMB kali ini ada hal yang menarik, karena ada salah satu peserta calon kader yang menjadi mualaf pada waktu pelaksanaan latihan kader 1 ini berjalan. Kader mualaf ini tertarik memeluk islam karena, kader tersebut ingin mencari dan mempelajari agama Islam terutama di HMI sehingga mengikuti latihan kader 1 Komisariat UMB.


            “Kader HMI harus meningkatkan nilai-nilai Islam dan nilai Intelektual dan mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT, apalagi dalam Latihan Kader 1 ini ada kader yang Mualaf, maka kita harus menunjukan Islam yang Rahmatan lil Alamin kepada seluruh umat manusia ciptaan-Nya, dan mengnerpakan nilai-nilai Islam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, yang tetap menjaga nilai Islam,”tutup Ketua Umum Komisariat UMB (Ctr)

TRENDING TOPIK

Pentingnya Organisasi Kepemudaan dalam Membangun Bangsa

Organisasi kepemudaan memiliki peran yang sangat penting dalam membantu pelembagaan kepemudaan dan memperkuat identitas nasional di Indonesi...