25 September 2014

Suarakan Aspirasi Tentang RUU PILKADA Aktivis Cipayung Gelar AKSI


BENGKULU- Puluhan Aktivis Cipayung yang merupakan Gabungan Organisasi Kepemudaan  (HMI, PMKRI, GMNI , GMKI , LMND) menggelar Aksi turun kejalan Kamis (25/9) di depan Gedung DPRD Provinsi Bengkulu. 
Aksi dilakukan terkait dengan Permasalahan Rancangan Undang-undang Pilkada yang saat ini sedang menjadi pro & kontra di tataran Para Elite politik Bangsa.
Dalam tuntutannya aktivis Cipayung membawa beberapa tuntutan yang merupakan hasil pemikiran dari proses diskusi yang telah mereka lakukan sebelum menggelar aksi seperti yang disampaikan Korlap Aksi, Acep Pebrian dalam Orasinya “kami Cipayung Provinsi Bengkulu dengan Tegas menyatakan bahwa DEMOKRASI yang dijalankan saat ini Perlu dibenahi bukan untuk DIGANTI” ujar Acep Berulang-ulang kali. 
Selanjutnya Acep pebrian yang juga merupakan Kabid PTKP HMI Cabang Bengkulu memaparkan poin-poin yang merupakan Aspirasi dari Cipayung terkait RUU Pilkada :
1. Cipayung dengan Tegas menyatakan bahwa, menolak pengesahan RUU Pilkada, karena  yang diwakilkan oleh DPRD hanya akan mementingkan elit Politik DPRD belaka.
2. namun Cipayung juga sepakat sistem pemilihan langsung hingga hari ini pun juga masih banyak memiliki masalah, oleh karena itu kami menyatakan bahwa sistem Demokrasi langsung sekarang juga harus dibenahi dengan poin sbb:
a.) Melakukan pencerdasan terhadap penyelenggara PEMILU, peserta PEMILU dan PEMILIH
b.) Pembenahan sistem terhadap Demokrasi yang dianut saat ini
c.) Mendorong dan melibatkan masyarakat dalam setiap menentukan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan kepentingan Rakyat.
d.) Revitalisasi anggota DPR dari kepentingan Parpol yang mengusungnya.
e.) Membatasi ruang lingkup pergerakan Parpol dari Pemerintahan
f.) Parpol tidak semata-mata sebagai jembatan untuk calon kepala Daerah bisa maju mencalonkan diri (calon Independen)

Setelah lebih kurang setengah jam melakukan orasinya selanjutnya para perwakilan Cipayung yang terdiri dari masing-masing Ketua OKP diberikan ruang untuk masuk ke Gedung DPRD agar dapat Bermediasi secara langsung untuk menyampaikan Aspirasinya kepada Aggota Dewan Provinsi Bengkulu. 
Namun di dalam Gedung DPRD para perwakilan tidak menemukan satu orang-pun Anggota Dewan yang ada dengan alasan Seluruh aggota Dewan tengah berada di Luar Kota Alhasil para Perwakilan hanya ditemui oleh Staf Pegawai DPRD. 
Kecewa dengan hal tersebut setelah berada di luar Gedung Para Aktivis Cipayung melakukan Aksi Bakar-bakar Karton yang mereka bawa serta melemparkan Perlengkapan Aksi berupa spanduk dan karton ke Gedung Dewan sembari meneriakkan ketidak AMANAHAN Para Anggota Dewan yang baru beberapa saat dilantik tersebut, karena Aksi yang dilakukan ini hampir saja terjadi Keos antara Aktivis dan Aparat yang berjaga mengamankan Aksi namun hal tersebut masih dapat dihindarkan.
Merasa apa yang di Aspirasikan telah tersampaikan Selanjutnya para Aktivis membubarkan diri dengan Tertib dan Lancar. (yks)


Tidak ada komentar:
Write $type={blogger}

Terimakasih atas partisipasinya

regards

mata reality

TRENDING TOPIK

Pentingnya Organisasi Kepemudaan dalam Membangun Bangsa

Organisasi kepemudaan memiliki peran yang sangat penting dalam membantu pelembagaan kepemudaan dan memperkuat identitas nasional di Indonesi...