BENGKULU- Puluhan
Aktivis Cipayung yang merupakan Gabungan Organisasi Kepemudaan (HMI, PMKRI, GMNI , GMKI , LMND) menggelar
Aksi turun kejalan Kamis (25/9) di depan Gedung DPRD Provinsi Bengkulu.
Aksi dilakukan terkait dengan Permasalahan Rancangan Undang-undang Pilkada yang saat ini sedang menjadi pro & kontra di tataran Para Elite politik Bangsa.
Aksi dilakukan terkait dengan Permasalahan Rancangan Undang-undang Pilkada yang saat ini sedang menjadi pro & kontra di tataran Para Elite politik Bangsa.
Dalam tuntutannya
aktivis Cipayung membawa beberapa tuntutan yang merupakan hasil pemikiran dari
proses diskusi yang telah mereka lakukan sebelum menggelar aksi seperti yang
disampaikan Korlap Aksi, Acep Pebrian dalam Orasinya “kami Cipayung Provinsi
Bengkulu dengan Tegas menyatakan bahwa DEMOKRASI
yang dijalankan saat ini Perlu dibenahi bukan untuk DIGANTI” ujar Acep
Berulang-ulang kali.
Selanjutnya Acep pebrian yang juga merupakan Kabid PTKP HMI Cabang Bengkulu memaparkan poin-poin yang merupakan Aspirasi dari Cipayung terkait RUU Pilkada :
Selanjutnya Acep pebrian yang juga merupakan Kabid PTKP HMI Cabang Bengkulu memaparkan poin-poin yang merupakan Aspirasi dari Cipayung terkait RUU Pilkada :
1. Cipayung dengan
Tegas menyatakan bahwa, menolak pengesahan RUU Pilkada, karena yang diwakilkan oleh DPRD hanya akan
mementingkan elit Politik DPRD belaka.
2. namun
Cipayung juga sepakat sistem pemilihan langsung hingga hari ini pun juga masih
banyak memiliki masalah, oleh karena itu kami menyatakan bahwa sistem Demokrasi
langsung sekarang juga harus dibenahi dengan poin sbb:
a.) Melakukan
pencerdasan terhadap penyelenggara PEMILU, peserta PEMILU dan PEMILIH
b.) Pembenahan sistem terhadap Demokrasi yang
dianut saat ini
c.) Mendorong dan
melibatkan masyarakat dalam setiap menentukan kebijakan-kebijakan yang
berkaitan dengan kepentingan Rakyat.
d.) Revitalisasi
anggota DPR dari kepentingan Parpol yang mengusungnya.
e.) Membatasi
ruang lingkup pergerakan Parpol dari Pemerintahan
f.) Parpol tidak
semata-mata sebagai jembatan untuk calon kepala Daerah bisa maju mencalonkan
diri (calon Independen)
Setelah lebih
kurang setengah jam melakukan orasinya selanjutnya para perwakilan Cipayung
yang terdiri dari masing-masing Ketua OKP diberikan ruang untuk masuk ke Gedung
DPRD agar dapat Bermediasi secara langsung untuk menyampaikan Aspirasinya
kepada Aggota Dewan Provinsi Bengkulu.
Namun di dalam Gedung DPRD para perwakilan tidak menemukan satu orang-pun Anggota Dewan yang ada dengan alasan Seluruh aggota Dewan tengah berada di Luar Kota Alhasil para Perwakilan hanya ditemui oleh Staf Pegawai DPRD.
Kecewa dengan hal tersebut setelah berada di luar Gedung Para Aktivis Cipayung melakukan Aksi Bakar-bakar Karton yang mereka bawa serta melemparkan Perlengkapan Aksi berupa spanduk dan karton ke Gedung Dewan sembari meneriakkan ketidak AMANAHAN Para Anggota Dewan yang baru beberapa saat dilantik tersebut, karena Aksi yang dilakukan ini hampir saja terjadi Keos antara Aktivis dan Aparat yang berjaga mengamankan Aksi namun hal tersebut masih dapat dihindarkan.
Merasa apa yang di Aspirasikan telah tersampaikan Selanjutnya para Aktivis membubarkan diri dengan Tertib dan Lancar. (yks)
Namun di dalam Gedung DPRD para perwakilan tidak menemukan satu orang-pun Anggota Dewan yang ada dengan alasan Seluruh aggota Dewan tengah berada di Luar Kota Alhasil para Perwakilan hanya ditemui oleh Staf Pegawai DPRD.
Kecewa dengan hal tersebut setelah berada di luar Gedung Para Aktivis Cipayung melakukan Aksi Bakar-bakar Karton yang mereka bawa serta melemparkan Perlengkapan Aksi berupa spanduk dan karton ke Gedung Dewan sembari meneriakkan ketidak AMANAHAN Para Anggota Dewan yang baru beberapa saat dilantik tersebut, karena Aksi yang dilakukan ini hampir saja terjadi Keos antara Aktivis dan Aparat yang berjaga mengamankan Aksi namun hal tersebut masih dapat dihindarkan.
Merasa apa yang di Aspirasikan telah tersampaikan Selanjutnya para Aktivis membubarkan diri dengan Tertib dan Lancar. (yks)
Tidak ada komentar:
Write $type={blogger}Terimakasih atas partisipasinya
regards
mata reality